Teknik Elektro UPH Galang Kegiatan Sosial ‘Solar Powered Street Light’ untuk Komunitas Pemulung di Bekasi, Indonesia
Pernahkan kita membayangkan hidup di antara tumpukan sampah, di sebuah pondok kecil sederhana yang terbuat dari bahan-bahan bekas, di mana infrastrukturnya minimal? Pada kenyataannya, banyak keluarga yang memang hidup di kondisi seperti ini, di banyak tempat, termasuk di Lapak Sampah Bintara, Bekasi, Indonesia. Meskipun hidup di antara sampah, keluarga-keluarga ini sebenarnya pahlawan untuk lingkungan, karena mereka memilah sampah untuk menemukan barang-barang yang dapat didaur ulang. Plastik, kertas, logam, elektronik dipilah, kemudian dikirim ke pabrik daur ulang agar siklus hidup barang tersebut diperpanjang sehingga dapat mengurangi jumlah sampah akhir. Profesi pemulung ini berperan penting dalam proses bisnis daur ulang.
Untuk memperingati Hari Cahaya Internasional, The International Day of Light 2018 (IDL2018), Program Studi Teknik Elektro Universitas Pelita Harapan (TE UPH) melakukan kegiatan kemanusiaan dengan membuat dan memasang tiang-tiang lampu kecil sederhana yang disebut sebagai ‘Penerangan Jalan Kampung’ dengan menggunakan bahan-bahan yang terjangkau, dengan biaya yang lebih murah dari tiang lampu jalan biasa. Sistem ini dirancang oleh Henri Uranus, dosen TE UPH, menggunakan bahan yang terjangkau, dan dipasang oleh sekelompok siswa yang dipimpin oleh Josavan Ezekhiel Taniara, mahasiswa TE UPH tahun ke-2. Kegiatan IDL 2018 yang diselenggarakan UPH ini didukung oleh IEEE Indonesia Section, OSA Indonesia Section, dan Himpunan Optika Indonesia. Kegiatan ini juga didukung secara finansial oleh UPH melalui anggaran kegiatan kemahasiswaan dan juga melalui penggalangan dana yang dilakukan para mahasiswa.
Menurut Henri Uranus, kegiatan ini merupakan bagian dari acara besar tahunan mahasiswa TE UPH yaitu Electro Mega Project (EMP). EMP 2018 ini diketuai oleh Budi Khusnandar, mahasiswa TE UPH 2017 dengan mengambil tema acara "Lucis pro Nobis", bahasa Latin untuk "Cahaya bagi Kita” untuk merayakan IDL2018.
Pada sistem lampu surya ini, sebuah panel surya kecil akan mengumpulkan energi pada siang hari, mengisi bank baterai Li yang berkapasitas 10.000 mAh, kemudian sistem yang sudah berisi energi ini akan otomatis menyalakan lampu LED 3W pada malam hari. Sistem ini mampu menyala selama lebih dari 12 jam sehari dan tentunya sudah dilengkapi dengan perlindungan overcharge dan overdischarge.
Pelaksanaan kegiatan kemanusiaan ini dibantu oleh LDD atau Lembaga Daya Dharma, lembaga amal Keuskupan Agung Jakarta, yang memang menjalankan beberapa kegiatan kemanusiaan di sana.
Setelah beberapa kali merancang ulang sirkuit, revisi, dan pengujian di kampus UPH, 4 tiang lampu surya sederhana akhirnya didirikan di Lapak Sampah Bintara, Bekasi, pada 9 Juni 2019 di beberapa tempat yang biasanya sangat gelap pada malam hari. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi 200 keluarga yang ada di lokasi tersebut, untuk membantu mereka ketika beraktivitas di malam hari. Proyek ini menjadi proyek percontohan untuk implementasi lebih lanjut di tempat lain di masa depan.
English
Solar Powered Street Light for Garbage Sorter Community in Bekasi, Indonesia
Have you ever imagine living in a trash dump, in a small simple hut made of used materials, where infrastructure is minimal? There are actual families living in this condition, in many places, including The Bintara Trash Dump, Bekasi, Indonesia. Despite living among garbage, these families are in fact heroes for environment, since they sort the garbage to find out stuffs that can be recycled. Plastics, papers, metals, electronics will be sorted out, sent to the recycle factory get their life cycle extended, and hence reduces the amount of end garbage. This profession is called “pemulung” in Bahasa Indonesia, which literally means “garbage sorter/collector” who plays instrumental role in recycle business process.
For celebrating The International Day of Light 2018 (IDL2018), Dept. of Electrical Engineering, Universitas Pelita Harapan (EE UPH) performed a humanitarian activity by making and installing simple, small light poles called as Penerangan Jalan Kampung (Village Street Light) using affordable materials, at a fraction of cost of ordinary street light pole. The system was designed by Henri Uranus, a lecturer of EE UPH, using affordable materials, constructed and deployed by a group of students led by Josavan Ezekhiel Taniara, a 2nd year EE UPH student. The IDL2018 activities by UPH were endorsed by IEEE Indonesia Section, OSA Indonesia Section, and The Indonesian Optical Society. The activities were financially supported by UPH through student activity budget in addition to students’ fund raising effort. The activities were executed under the umbrella of a yearly student event named as Electro Mega Project (EMP) leaded by another 2nd year EE student, Budi Khusnandar, which for this year takes the theme of “Lucis pro Nobis”, Latin for “Light for Us” for celebrating the IDL2018.
In this solar lamp system, a small solar panel will harvest energy during day time, charge a 10.000 mAh Li battery bank, and the system will automatically turn on a 3 W LED during night. The system is able to light up for more than 12 hours a day and already employs battery overcharge and overdischarge protection.
The execution of this humanitarian activity was assisted by LDD/Lembaga Daya Dharma, a charity institution of Archdiocese of Jakarta, which is coincidentally running several humanitarian activities there as well.
After several times of circuit redesigns, revisions, and testing in UPH campus, 4 solar lamp poles were finally erected in The Bintara Trash Dump, Bekasi, on 9 June 2018 in several spots which are usually very dark at night. The humanitarian activity helps the community of 200 families for their activities at night and will be a pilot project for further implementations in other places in the future.
The design was tested in UPH campus before being duplicated for the field.
EE UPH students prepare the lamp before putting it on the pole.
UPH students were preparing the pole.
Four solar lamp poles were installed at several spots which are usually very dark at night.
Several spots in the trash dump area now have lights at night. The night will not be that dark anymore.
The garbage sorters feel happy after the light poles were erected